JAKARTA, Linisiar.id – Kementerian Agama (Kemenag) RI akan membuat terobosan baru dalam dakwah, terutama untuk menyasar kaum milenial.
Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam akan memberikan layanan keagamaan dengan menyediakan naskah khutbah yang dapat diakses secara gratis.
Naskah khutbah ini dapat diakses secara gratis oleh para dai atau khatib untuk disampaikan ketika membacakan khutbah Jumat misalnya.
Penyediaan naskah khutbah gratis itu salah satunya demi menyasar kaum milenial, karena mereka sangat memerlukan sentuhan khutbah Islam yang lengkap dan baik.
Mengutip republika, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar), Agus Salim, mengatakan, ada masukan yang disampaikan ke Kemenag bahwa kaum milenial membutuhkan khutbah yang pas untuk mereka agar tercerahkan.
Maka Kemenag RI akan membuat naskah khutbah gratis yang menyasar milenial.
“Generasi milenial ini masa yang penuh pertanyaan, (generasi milenial) banyak yang ingin memahami agama Islam secara menyeluruh dan memahami persoalan-persoalan agama,” kata Agus Salim, Minggu (21/6/2020).
Menurutnya, naskah khutbah yang pas untuk milenial adalah pemahaman Islam secara menyeluruh dan tidak sepotong-sepotong.
Materi khutbahnya banyak yang menjelaskan tentang peranan generasi muda ke depan dan bagaimana memahami Islam ke depan dengan baik. Mungkin khutbah seperti ini yang perlu disampaikan ke kaum milenial.
Ia mengatakan, mungkin orang yang mendengarkan ceramah di pengajian terbatas jumlahnya. Tapi kalau melalui khutbah, misalnya khutbah sholat Jumat tentu akan banyak masyarakat dan generasi milenial yang bisa mendengarkan.
Karena itu, salah satu layanan keagamaan yang diberikan berupa naskah khutbah yang dapat diakses secara gratis.
“Generasi milenial ini berkebutuhan sekali untuk mendapat wawasan pencerahan tentang bagaimana Islam, kadang-kadang mereka belum tersentuh oleh khutbah karena mungkin masih banyak yang monoton (khutbahnya) yang menceritakan itu-itu saja,” jelasnya.
Agus menegaskan, Kemenag hanya akan membuat naskah khutbahnya. Kalau mau memakainya silahkan, kalau tidak mau memakainya tidak apa-apa.
Artinya, Kemenag tidak memaksa orang-orang untuk menggunakan naskah khutbah itu ketika berdakwah.
Sebelumnya, Dirjen Bimas Islam, Prof Kamaruddin Amin meminta jajarannya untuk memberikan perhatian dan menyiapkan layanan keagamaan bagi kelompok milenial dan menengah perkotaan.
Salah satu layanan keagamaan yang dapat diberikan adalah menyediakan naskah khutbah yang dapat diakses secara gratis.
“Ke depan, program dakwah atau layanan keagamaan kita harus menyasar kelas menengah atas perkotaan dan kaum milenial, ini sangat penting agar semua kalangan masyarakat kita jangkau melalui layanan yang baik dan sesuai kebutuhan,” kata Prof Kamaruddin dilansir dari laman resmi Kemenag.
Kepada jajarannya, Dirjen Bimas Islam berpesan agar segera dibuat naskah khutbah berwawasan moderasi beragama. Naskah khutbah itu nantinya dapat diakses para khatib di seluruh Indonesia secara gratis.
“Kita harus menyiapkan naskah khutbah yang berkualitas yang dapat diterima kaum milenial. Harus kita sadari, ekstrimisme masih ada, bahkan kaum milenial ada yang terlibat, kita harus hadir memberikan layanan keagamaan di sana,” tambahnya. (*)
