Linisiar.ID – Warga Kabupaten Donggala menemukan enam jenazah korban tanah longsor akibat gempa tektonik Donggala di Desa Enu, Kecamatan Sindue.
Enam jenazah yang ditemukan pada Minggu (7/10/2018) sore terjebak dalam kendaaraanya. Empat orang terjebak dalam mobil dan dua mayat lagi ditemukan masih duduk di atas sadel motor.
“Ada empat orang yang terjebak dalam mobil dan dua orang yang mengendarai sepeda motor,” kata Ismail warga di sekitar lokasi penemuan jenazah.
Sejak gempa yang terjadi pada Jumat 28 September 2018, longsoran itu memang tidak pernah dibersihkan. Selain tercium aroma busuk material longsoran juga memutuskan arus transportasi di jalur jalan trans Sulawesi dari arah Kabupaten Tolitoli menuju Kota Palu.
“Jumat (5/10/2018) siang baru ada alat jenis eksavator yang selesai membersihkan longsoran itu dan menemukan jenazah tertimbun dibawah tanah,” ujarnya.
Pewarta Antara yang melintas di jalan tersebut, menemukan sisa rangka mobil jenis Avanza yang sudah rusak berat.
Sementara jenazah sudah dievakuasi oleh pihak keluarga, yang diketahui empat orang berasal dari Desa Tambu, Kecamatan Balasesang, Kabupaten Donggala dan dua orang berasal dari Kecamatan Tawaili, Kota Palu.
Pasca gempa, jalur transportasi di kilometer 43 dari Kota Palu tidak dapat dilalui kendaraan roda empat. Hanya bisa dilalui kendaraan roda dua, itu pun dengan membayar uang jasa pembersihan Rp20 ribu, untuk masyarakat sekitar.
Sepanjang jalur jalan trans Sulawesi, terlihat puluhan rumah masyarakat rusak berat dan ringan akibat gempa, yang juga melanda wilayah Kota Palu dan Kabupaten Sigi. Hingga hari ke sembilan, jaringan listrik belum dilakukan perbaikan untuk daerah Donggala bagian Utara dari arah Kota Palu.
“Setiap malam masih gelap, listrik belum diperbaiki, sementara BBM semakin langka untuk menghidupkan mesin genset,” keluh salah seorang warga Desa Batusuya, Kecamatan Sindue Tombusabora, Kabupaten Donggala. (Antara)