WAJO, Linisiar.ID – Bupati Wajo Terpilih Amran Mahmud jajaki kerjasama pengembangan sutera Wajo dengan pihak industri dari Thailand, Chul Thai Silk.
Menindaklanjuti program pengembangan tersebut, Amran melakukan kunjungan kerja ke Bangkok, bersama Anggota DPR RI Natsir Umar dan Kepala Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Sulawesi Selatan, Muchsin
Ketua Asosiasi Perajin dan Pengusaha Tenun Sutera Wajo, Muhammad Kurnia Syam, juga turut dalam kunjungan ke pabrikan sutera tersebut, Senin (24/9/2018).
Amran mengatakan, ia ingin mengembalikan kejayaan produksi sutera Wajo, yang saat ini mengalami kecenderungan penurunan produksi dan pasar.
“Wajo ini penghasil Sutera. Dulu kita berjaya dengan Lipa Sabbe na to Wajo’e. Saya ingin mengembalikan itu, karenanya saya menjajaki kerjama dengan luar negeri,” katanya.
Sementara menurut Kurnia, harga benang sutera yang mengalami kenaikan menjadi ancaman para petenun di Wajo. Sebab, kain sutera sangat sulit dipasarkan jika harganya terlalu tinggi.
Ditambahkannya, kapasitas produksi asli di Wajo mencapai dua juta meter per tahunnya. Untuk memenuhi kapasitas itu diperlukan minimal delapan ton benang.
“Tapi itu relatif sulit dicapai karen tingginya harga benang sutera impor saat ini,” jelasnya beberapa waktu lalu.