NA Resmikan Asrama Latimojong Bogor

Bagikan

BOGOR, Linisiar.id – Mahasiswa Sulawesi Selatan yang tengah menjalani pendidikan di Kota Bogor kini bisa bernafas lega. Sebab, pembangunan Asrama Latimojong Bogor sudah selesai, dan langsung diresmikan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, Jumat (28/12/2018).

Peresmian Asrama Latimojong kemarin dihadiri pengurus Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Walikota Bogor Bima Arya, Sekda Kota Bogor Ade Syarif Hidayat, inisiator dan penggagas pembangunan Asrama Latimojong Hazairin Sitepu dan puluhan mahasiswa asal Sulawesi Selatan (Sulsel) di Bogor.

Dalam sambutannya, Nurdin Abdullah mengapresiasi Pemkot Bogor yang menghibahkan tanah untuk pembangunan Asrama Latimojong. “Terima kasih Pemkot Bogor yang sudah peduli dan memperhatikan mahasiswa asal Sulsel,” paparnya.

Menurut Nurdin dengan segala kemampuan yang ada Pemprov Sulsel akan terus berupaya membangun asrama yang layak bagi mahasiswa Sulsel di Indonesia. “Asrama Latimojog di Bogor ini merupakan asrama mahasiswa terbaik yang dibangun pemprov di Indonesia. Asrama ini sudah lebih dari cukup” tegasnya, sambil berpesan agar mahasiswa Sulsel bisa bersosialisasi dengan warga sekitar asrama.

Sementara itu penggagas dan inisiator pembangunan Asrama Latimojong Hazairin Sitepu menjelaskan awalnya agak sulit mencari lahan membangun asrama baru. Namun setelah melakukan lobi dengan Walikota Bogor Bima Arya, Sekda Kota Bogor, Ade Syarif Hidayat dan Ketua DPRD Kota Bogor, akhirnya dapat hibah tanah lokasi asrama sekarang.

“Saya bersama Ketua KKSS Bogor Pak Awaluddin langsung lobi Pemkot Bogor dan Alhamdulillah diberikan hibah. Kemudian kami koordinasi dengan Pemprov Sulsel,” ungkap pria yang juga CEO Radar Bogor Grup ini.

Selanjutnya, Hazairin dan KKSS Bogor bertemu pejabat Pemprov Sulsel supaya mengalokasikan anggaran pembangunan asrama Latimojong. Hasilnya tak sia-sia, Pemprov Sulsel mengalokasikan pembangunan Asrama Latimojong senilai Rp5 miliar. Angka ini naik Rp3 miliar dari jumlah APBD yang telah ditetapkan sebelumnya yakni Rp 2 miliar.

“Persoalan asrama itu puluhan tahun. Tapi kita bisa selesaikan tuntas dalam tempo tidak cukup dua tahun,” ujar Hazairin, yang juga Ketua Umum Perhimpunan Alumni (Perluni) Univeritas Negeri Makassar (UNM) ini.

Usai peresmian Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan Asrama Latimojong merupakan simbol persaudaraan antara masyarakat Kota Bogor dengan Sulsel. “Ini menjadi simbol kebersamaan antara Pemkot Bogor dengan Pemprov Sulsel,” tandasnya.

Menurut Bima Asrama Latimojong yang baru merupakan model penyelesaian konflik yang sangat cantik. Sebab melibatkan semua stakeholder yang ada. “Jadi di level masyarakat dan pemerintahan terjalin hubungan yang baik,” katanya.

Ke depan, kata Bima yang harus dilakukan adalah bagaimana menjaga asrama tetap nyaman dan aman. Bahkan perlu dilakukan pengembangan persaudaraan dalam berbagai macam bentuk kerjasama ataupun kegiatan lainnya.

Untuk diketahui, Asrama Latimojong di Kota Bogor sudah ada sejak 1958. Saat itu lokasinya berada di Jalan Semeru, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Awalnya diisi mahasiswa asal Sulawesi Selatan yang melakukan studi banding di Kota Bogor.

Kemudian pada 1968 terjadi konflik alas tanah antara Yayasan Islamic Center (YIC) Al-Ghazali dengan para mahasiswa yang tinggal di asrama tersebut. Akibatnya pihak Yayasan Islamic Center (YIC) Al-Ghazali menggugat alas tanah ke Pengadilan Negeri (PN) Bogor.

Akhirnya pada 2016 Asrama Latimojong di Jalan Semeru dieksekusi Pengadilan Negeri (PN) Bogor dan hingga sempat terjadi kericuhan.

“Alhamdulillah kami bisa menempati Asrama Latimojong yang cukup megah,” kata Ketua Asrama Latimojong Bogor, Hadi Gunawan. Dia mengungkapkan saat konflik terjadi, dirinya masih berstatus mahasiswa dan baru saja terpilih menjadi ketua Asrama Latimojong. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *