MAKASSAR, LINISIAR.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan telah menuntaskan tahapan pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih pemilihan gubernur hingga 95,25 persen, atau sekitar 6.327.118 jiwa.
Jumlah tersebut menmpatkan Sulsel sebagai provinsi kelima di Indonesia, yang telah menuntaskan pemutakhiran dengan cara mendatangi pemilih secara langsung.
“Yang pertama Gorontalo, lalu Sulawesi Utara, Kepulauan Bangka Belitung, dan Sulawesi Tenggara,” kata Komisioner KPU Sulsel, Romy Harminto, pada kegiatan Café Demokrasi bersama awak media di Makassar, Senin (7/8/2024).
Ia menjelaskan, Coklit dimulai sejak 24 Juni lalu dan ditargetkan tuntas 100 persen hingga 14 hari ke depan.
Proses Coklit tersebut dilakukan oleh 25.420 orang Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) atau Pantarlih yang tersebar di 24 Kabupaten Kota.
Setelah itu, KPU Sulsel akan segera menggelar rapat dengan Badan Pengawas Pemilu provinsi dan 24 kabupaten dan kota di Sulsel untuk memvalidasi data tersebut.
Menurutnya, pihaknya tidak ingin menunggu lama lagi. Karena pengalaman selama ini di Pemilu dan Pilkada, setelah validasi, ternyata masih ada yang belum terdaftar sebagai pemilih.
“Kami serba salah. Mau dimasukkan, tapi tahapannya sudah lewat,” ujarnya.
Diharapkan, cepatnya Coklit dilakukan, akan memberi waktu bagi KPU Sulsel melakukan pemutakhiran lebih lanjut jika dibutuhkan.
Sementara itu, terkait belum adanya titik koordinat lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS), Romy menjelaskan, KPU Sulsel menunggu validasi data pemutakhiran tuntas.
Jika selesai, pihaknya akan melihat di lokasi mana saja kelompok-kelompok masyarakat terbanyak berada, baru didirikan TPS.
Termasuk jika terdapat wilayah-wilayah yang mengalami bencana sehingga menyebabkan masyarakatnya harus dimobilisasi ke titik-titik pengungsian.
“Seperti yang lalu, wilayah Luwu dan Enrekang yang mengalami banjir besar. Banyak masyarakat yang pindah ke daerah pengungsian,” katanya.
Café Demokrasi sendiri dilaksanakan sebagai wadah diskusi pihak KPU Sulsel dengan para pemangku kepentingan Pemilu di daerah.
Selain para Komisioner, KPU Sulsel juga menghadirkan pemateri akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Muhammad Fadli dan akademisi Universitas Fajar, Paharuddin Palapa. (*)