Pileg  

Bertemu Warga di Kecamatan Wajo, Sherly Farouk Janji Wakafkan Diri untuk Rakyat

Bagikan

MAKASSAR, Linisiar.id – Calon Legislatif (Caleg) Provinsi DPRD Sulsel 2019, partai Golkar No urut 7, Sherly Farouk berjanji akan mewakafkan diri untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat.Hal tersebut dikatakan Saat bertemu ratusan warga yang kebanyakan emak-emak.

Ketua persatuan Istri partai Golkar Kota Makassar itu juga memohon restu dan dukungan kepada masyarakat setempat.

“Saya alhamdulillah saya diamanahkan maju sebagai caleg DPRD Sulsel Dapil Makassar A nomor urut 7, Saya harap dukungan dari warga semua. Dan saya siap wakafkan diri untuk rakyat,” kata Sherly saat sosialisasi, di warkop Salemo, Senin (25/2/2019) malam.

Istri ketua DPRD Kota Makassar itu merupakan caleg pendatang baru. Dirinya sejak lama mendampingi sang suami yang kini berkarir di partai berlambang pohon beringin itu.

Sherly menyebutkan, dirinya sebagai caleg perempuan akan mewakili suara perempuan dikursi parlemen. Oleh karena itu Sherly sangat optimis bisa duduk di DPRD Sulsel atas dukungan masyarakat.

“Saya caleg perempuan kalau dipercayakan, saya siap untuk pegang amanah. Dan saya pantang terima kekalahan. Sejauh ini saya siap terima kemenangan. Saya harap dukungan dari ibu-ibu semua,” tuturnya.

Ibu tiga anak ini mengatakan dirinya senang dengan nomor urut 7 pada caleg 2019 ini. Alasanya dirinya lahir tanggal 7 bulan 7. Hal ini berkaitan erat dengan pemilu 2019 yang jatuh pada tanggal 17 April.

Dia juga menyampikan meskipun selama ini tak terlihat di masyarakat. Namun, secara spontam telah berbuat banyak untuk kepentingan rakyat karena dirinya membantu suami dalam urusan kelembagaan.

Apalagi kata dia, dirinya dipercayakan sebagai ketua istri Dewan yang membawahi sekitar 50an istri anggota DPRD di kota Makassar.

“Jika kelak memilih di TPS tanggal 17 April, ingat nama saya Sherly nomor urut 7 dari Partai Golkar. Saya juga merasa sudah berbuat untuk masyarakat di Makassar, tentu selama membantu suami saya,” ungkapnya.

Kendati untuk dikenal lebih banyak oleh masyarakat umum di dapilnya, Sherly tak mau menyebarkan APK. Dia juga menilai hal tersebut akan merusak estetika kota.

Selain itu, dirinya tak punya visi-misi. Yang ada hanya ketika bertemu masyarakat maka mencatat segala keluhan dan kebutuhan yang dirasakan masyarakat saat ini.

“Saya tidak punya atribut di jalan. Kalaupun ada ditemukan di jalan saya kasih hadia. Saya juga tak tak suka diriku distempel digantung di pohon. Selain itu, saya tak punya visi-misi atai program. Karena saya mau dengar keluhan dan kebutuhan masyarakat untuk saya tampung,” terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *