MAKASSAR, Linisiar.id— Upaya mengurangi sampah plastik, telah dilakukan Tim Limbah Plastik (Lipstik) Universitas Fajar (Unifa) Makassar.
Dr. Erniati Bachtiar, S.T., M.T selaku ketua Tim Lipstik Unifa Makassar, menjelaskan, tentang jenis plastik yang ia gunakan bersama timnya sebagai bentuk kepeduliannya terhadap banyaknya sampah plastik. Kata dia, sampah-sampah plastik digunakan sebagai pengganti kerikil dalam beton.
“Jadi, jenis plastik yang digunakan jenis PET [Polyethylene Terepthalate]. Limbah plastik itu dipanaskan, lalu dibiarkan dingin hingga membeku, kemudian dibuatlah agregat seperti kerikil,” jelasnya, saat ditemui di ruangan Dekan Fakultas Teknik Unifa, Senin (10/2/2020).
Lebih jauh, ia menjelaskan, tentang ketahanan sampah plastik yang telah diolah menjadi kerikil itu untuk sebuah bangunan, seperti dinding dan jalan.
“Ini sangat bagus. Tapi ini bukan untuk struktur yang berat. Ini memang diperuntukkan pada struktur yang ringan, karena dia bisa mencapai 17MPa. Tapi kalau untuk dinding, untuk jalan, itu sangat bagus,” ungkapnya.
Sementara, untuk pengaplikasiannya, dia mengatakan, kerikil dari hasil olahan sampah plastik yang dibuatnya, bisa digunakan pada beton ringan dan beton rongga.
“Untuk pengaplikasiannya bisa untuk beton ringan, bisa juga beton rongga. Intinya adalah menggunakan agregat lipstik [limbah plastik] sebagai pengganti agregat kasar dalam unsur beton,” ujarnya.
Atas upayanya mengurangi sampah plastik, Tim Lipstik Unifa Makassar, berhasil meraih juara satu pada lomba inovasi daur ulang yang di gelar Dewan Kerajinan Nasional Sulawesi-Selatan (Sulsel), di Mall Phini Point Makassar, Minggu (9/2/2020) kemarin.
Reporter: Efrat Syafaat Siregar
Editor: Muhammad Husain
