Daerah  

Kerjasama Pemda dan Jasindo, Petani di Luwu Utara Terima Dana Klaim Asuransi Usaha Tani Padi

Bagikan

LUWU UTARA, Linisiar.id — 10 kelompok tani di Kecamatan Malangke dan Baebunta Selatan menerima dana klaim Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) kerjasama Pemda Luwu Utara dan PT. Jasindo Tahun Anggaran 2021.

Kepala Dinas Pertanian, Rusydi Rasyid melaporkan total dana klaim AUTP yang sudah dibayarkan sebanyak Rp. 348.780.000.

“Dana klaim itu mengcover lahan seluas 58,13 hektare. Sementara yang belum cair sekira Rp. 77. 718.000 untuk 12,953 hektare. Sehingga total dana klaim AUTP pada tahun anggaran 2021 ini sebanyak Rp. 426.498.000,” terang Rusydi di Aula Bappelitbangda, Selasa (9/11/2021).

Mantan Kepala Bappeda ini menjelaskan, target capaian masih sangat jauh dari apa yang diharapkan. Sebab kuota yang ditarget 20 ribu hektare berkurang menjadi 7000 hektare karena refocusing anggaran di Kementerian Pertanian yang berdampak pada pengurangan kuota nasional, provinsi, hingga ke daerah.

“Untuk TA 2022 kita target 10000 hektare di 12 kecamatan dataran rendah, utamanya daerah rawan bencana,” jelas Rusydi.

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menuturkan, pemberian dana klaim asuransi tersebut adalah upaya pemerintah untuk memberi rasa nyaman pada pejuang pangan.

“Pemerintah harus hadir memberikan solusi bagi petani kita sehingga mereka bisa menanam dengan tenang dan nyaman karena adanya perlindungan yang diberikan. Sebab, tujuan penyelenggaraan AUTP adalah memberikan perlindungan kepada petani jika terjadi kerusakan tanaman padi yang dipertanggungkan disebabkan risiko banjir, kekeringan, dan/atau serangan OPT serta mengalihkan kerugian kepada penanggung dalam hal ini PT.Jasindo,” kata Indah yang hadir bersama Branch Office Makassar PT. Jasindo, Toni usai menyerahkan dana klaim AUTP secara simbolis.

Secara khusus, Indah meminta kepada petani agar memanfaatkan dana klaim AUTP untuk keberlangsungan usaha tani padinya.

“Tidak untuk beli rokok ataupun beli pulsa, tapi betul-betul dimanfaatkan untuk membeli bibit dan sarana produksi lainnya. Saya juga minta kepada para penyuluh agar merespon secara sungguh-sungguh program ini untuk mendata anggota kelompok dengan baik dan didaftarkan sebagai peserta AUTP TA. 2022 demi kelangsungan usaha petani mereka yang mengalami gagal panen. Sayangi dan lindungi petani kita sebab pemerintah sudah mewanti-wanti untuk mengantisipasi potensi dan dampak La Nina terhadap sektor pertanian. Produksi harus terus kita jaga utamanya di periode Oktober-Maret,” tegas bupati yang tidak malu disebut sebagai anak petani ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *