MAKASSAR, Linisiar.id – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Makassar, Tenri Palallo memastikan, tiga anak korban penyekapan ibu angkat akan disekolahkan.
“Besok keduanya akan masuk sekolah. AW duduk di bangku kelas 6 SD sementara F masuk TK,” ujarnya saat menerima kunjungan Wali Kota Moh. Ramdhan Pomanto di Kantor P2TP2A DPPPA Kota Makassar, Selasa (18/9/2018).
Menurut Tenri, pihaknya sudah mendaftarkan keduanya di sekolah yang bekerjasama dengan pihak DPPPA. Sehingga tidak menjadi masalah meski keduanya masuk di tengah semester berjalan.
Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto mengatakan hal sama. Ia menginstruksikan dinas terkait untuk memberikan penanganan khusus. Terutama dalam hal mengatasi trauma yang dialami anak-anak tersebut.
“Kita harus memastikan anak-anak ini harus tetap bersekolah, jangan biarkan anak-anak ini putus sekolah. Negara yang akan menanggung,” tegasnya.
Danny menjelaskan, kasus kekerasan terhadap anak di Makassar, merupakan persoalan metropolitan yang terbilang sulit dihindari satu persatu.
“Untung saja kita menemukan tiga anak ini berkat peran aktif RT/RW yang merupakan sensor sosial,” ujarnya.
Lanjutnya, selama ia menahkodai kota ini, Pemerintah Kota Makassar telah membentuk program “Jagai Anak-ta’”. Meskipun diakuinya program tersebut masih memiliki banyak kekurangan.
“Kita sudah siapkan anggaran walaupun tidak memadai. Tetapi disisi tugas terkahir jabatan saya, saya akan memaksimalkan tentang program Jagai Anak-ta’,” pungkasnya
Sebelumnya, diberitakan tiga anak masing-masing AW (11), F (5) dan DV alias DR (2,5 tahun) disekap oleh ibu angkatnya, Memey (31). Ketiganya kedapatan melarikan diri dari ruko tempat tinggal mereka di Jalan Mirah Seruni pada Minggu (16/9/2018).
Memey, sang ibu angkat telah menyerahakan diri ke pihak DPPPA kemudian diamankan Tim Resmob Polsek Panakukang. Sementara AW, F dan DV kini di bawah penanganan Pemkot Makassar.