Daerah  

Disparbud Sinjai Kembangkan Wisata Kearifan Lokal Setiap Desa

Bagikan

SINJAI,linisiar.id – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Sinjai terus mendorong pengembangan potensi obyek wisata yang unik, alami dan mencirikan karakter lokal di setiap desa. Kekhasan inilah yang menjadi magnet pariwisata yang mampu menarik kunjungan wisatawan.

Hal ini disampaikan oleh Kadisparbud Sinjai Haerani Dahlan saat menjadi narasumber dalam dialog interaktif “OPD Bicara” yang disiarkan oleh Sinjai TV dan Radio Suara Bersatu, bertempat di Kantor Diskominfo dan Persandian Sinjai, Selasa siang (2/02/21).

“Kami mendorong Pemerintah Desa bersama masyarakat untuk terus menggali potensi wisata yang ada di desanya masing-masing. Menciptakan obyek wisata yang sangat menarik, alami dan memiliki daya tarik pengunjung,” jelasnya.

Lahirnya obyek wisata yang ada di desa berdampak baik bagi masyarakat Sinjai sebab banyak tempat wisata alternatif yang bisa menjadi sasaran destinasi, sehingga warga tidak perlu lagi menikmati wisata di luar daerah Sinjai.

“Lahirnya desa wisata tentu akan berdampak positif bagi masyarakat yang ada di sekitar, selain menambah pendapatan asli desa, ekonomi kreatif juga akan tumbuh dengan pemberdayaan pelaku UKM sehingga perputaran uang di desa itu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Selama beberapa tahun terakhir ini, pihaknya mengapresiasi beberapa desa yang telah melahirkan inovasi dalam melahirkan obyek wisata yang menarik.

Beberapa contoh misalnya lahir Pantai Bulokkong yang dikelola oleh Pemerintah Desa Bua, Bukit Pattiro-tiroang di Desa Bonto Tengnga, Jembatan Jodoh di Desa Batu Belerang, Balang Flower Garden di Desa Barambang, Kampung Galung di Desa Barania dan teranyar Pantai Mallenreng di Desa Panaikang.

“Ini sangat baik sebab ada kompetisi di setiap desa, jika satu obyek wisatanya berkembang maka desa lainnya akan terdorong untuk lebih kreatif mengembangkan obyek wisata di desanya,” kata Mantan Kepala BKPSDMA Sinjai ini.

Bukan hanya obyek wisata, Disparbud pun berharap agar setiap desa mengembangkan sanggar seni dan budaya yang ada, contoh misalnya ada atraksi gendang pammencak yang ramai dijumpai di beberapa desa. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *