Begini Sosok Fajrulurrahman Jurdi di Mata Rekan Timsel KPU

Bagikan

MAKASSAR, Linisiar.ID – Umur bukan menjadi alasan untuk tidak berkarya. Hal inilah yang tepat untuk sosok Fajlurrahman Jurdi. Dosen muda Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin ini dikenal sebagai penulis dan pembicara di berbagai forum ini juga dipercayakan sebagai salah satu tim seleksi (timsel) untuk calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Sulawesi Selatan. Ini bukan merupakan hal yang mudah, karena menjadi salah satu penentu kualitas komisioner KPU yang menjadi penanggung jawab penyelenggaraan demokrasi di beberapa daerah di Sulawesi Selatan.

Setelah menjadi anggota timsel untuk tiga Kabupaten di Sulsel yakni Palopo, Bantaeng dan Sinjai, Fajlurrahman Jurdi kembali dipercayakan sebagai ketua timsel untuk empat kabupaten yakni Wajo, Pinrang, Sidenreng Rappang dan Luwu.

Amanah itu pun dapat dituntaskan dengan baik, walaupun harus memimpin tim seleksi yang secara umur lebih tua darinya. Adapun timsel di zona itu yakni Fajlurrahman Jurdi, Ihyani Malik, Silahuddin Genda, Syamsurijal dan Wahidin Kamase.

Alasan dipilihnya Fajlurrahman sebagai ketua timsel seperti yang dijelaskan oleh Ihyani Malik meski dilakukan pemilihan ketua secara aklamasi.

“Selain tidak ada persyaratan spesifik tentang itu. Secara kapasitas kan Fajlur tidak diragukan, jadi kita di tim sepakat,” katanya.

Hal senada juga dijelaskan oleh Syamsurijal, menurutnya pemilihan ketua berjalan santai saja. Ia mengungkapkan, jika dalam timsel ketua bukanlah sesuatu yang menentukan. Keputusan semua diambil secara kolektif. Biasanya kepemimpinan baru bermasalah jika ada beberapa yang ingin jadi ketua.

“Di tim yang saya liat santai saja dengan urusan seperti ini. Pemilihan ketua kan dilakukan secara kekeluargaan saja,” katanya.

Dalam proses seleksi, Ihyani Malik mengatakan bahwa Fajlurrahman Jurdi dalam memimpin sangat menghargai pendapat setiap orang. Setiap keputusan yang diambil pasti dikomunikasikan ke tim.

“Fajlur saya kenal memang sebagai pribadi yang santun. Sikapnya yang tegas, sekalipun paling muda tapi dia cukup tegas dalam mengambil keputusan. Saya menilai dia juga sebagai orang yang cerdas dan paham akan apa yang dia lakukan. Dalam hal komunikasi, Selain komunikasi di grup WA dia juga melakukan komunikasi personal (japri) dengan semua timsel. Saya sendiri sering ditelpon, saya yakin itu juga dia lakukan kepada timsel yang lain,” jelas Dekan FISIP Unismuh ini.

Begitu pun yang dirasakan oleh Syamsurijal. Menurutnya semua proses di timsel berjalan santai saja. Komunikasi yang dibangun Fajlur ke timsel lain pun lancar lancar saja.

Seperti diketahui Fajlurrahman Jurdi merupakan mantan ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Direktur Eksekutif Republik Institute, Tenaga Ahli DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Tenaga Ahli DPR RI periode 2009-2014 dan periode 2014-2019, namun mengundurkan diri sejak Maret 2015 dan Peneliti Pada Pusat Kajian Konstitusi Universitas Hasanuddin.

Pernah menjadi dosen di Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta. Salah satu buku terbarunya yakni Pengantar Hukum Pemilihan Umum (2018).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *