Kampus  

Unhas dan Manaaki New Zealand Scholarships Jajaki Kerja Sama Beasiswa Pascasarjana

Bagikan

MAKASSAR – Universitas Hasanuddin (Unhas) menerima kunjungan delegasi Manaaki New Zealand Scholarships (MNZS) pada Rabu, 15 Januari 2025, di Ruang Rapat Rektor, Gedung Rektorat Unhas Tamalanrea.

Pertemuan ini membahas peluang kerja sama melalui program beasiswa MNZS yang difasilitasi oleh Pemerintah Selandia Baru.

Delegasi MNZS terdiri dari Mike Ingriani, Program Development Officer Kedutaan Selandia Baru; Naluri Bella, Education Manager Kedutaan Selandia Baru; dan Hasrina, Liaison Officer Kedutaan Selandia Baru.

Rektor Unhas, Prof. Jamaluddin Jompa menyampaikan apresiasi atas kunjungan ini.

Ia menegaskan komitmen Unhas untuk terus memperluas jaringan internasional guna meningkatkan kualitas pendidikan tinggi.

“Kami menyambut baik perhatian Pemerintah Selandia Baru terhadap pengembangan sumber daya manusia, terutama di wilayah timur Indonesia. Program beasiswa ini sangat relevan dengan visi Unhas untuk mencetak lulusan berkualitas yang mampu berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan,” ujar Prof. Jamaluddin.

Mike Ingriani menjelaskan bahwa MNZS menawarkan beasiswa Pascasarjana untuk bidang strategis seperti perubahan iklim, ketahanan, dan tata kelola yang baik.

Program ini dirancang untuk mendukung pembangunan sosial dan ekonomi di Indonesia, dengan fokus pada wilayah timur seperti Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara.

“Sulawesi menjadi fokus utama kami karena potensi besar universitas dan masyarakat di kawasan ini. Kami berharap program ini dapat memperkenalkan keunggulan pendidikan di Selandia Baru sekaligus membuka peluang kerja sama yang lebih luas,” ungkap Mike.

Delegasi MNZS juga mengadakan sesi informasi terbuka di Makassar untuk memberikan panduan terkait proses pendaftaran, kualifikasi, dan manfaat program beasiswa.

Kunjungan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam mempererat hubungan antara Unhas dan Pemerintah Selandia Baru, serta memberikan dampak positif bagi pengembangan sumber daya manusia di Indonesia Timur. (*)