MAKASSAR, Linsiar.id – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar tertarik untuk mengembangkan pengelolaan sampah organik, menggunakan larva lalat jenis Black Soldier Fly (BSF).
Metode ini diyakini ramah lingkungan dan jauh lebih efisien, sebab menurut data, larva BFS mampu mereduksi sampah organik hingga 80 persen dalam waktu singkat.
Kepala DLH Makassar, Rusmayani Majid, mengatakan, metode itu merupakan bantuan kerjasama pengelolaan sampah yang ditawarkan Korea kepada tiga kota di Indonesia, Makassar, Rabu (6/3/2019).
“Kami antusias dengan tawaran itu. Selain Makassar, Korea juga bekerjasama dengan Tangerang Selatan dan Palembang,” ujarnya.
Dia menjelaskan, jika kerjasama ini berjalan dan Makassar sukses mengolah sampah organiknya, investor siap membeli untuk memenuhi keperluan dalam negerinya seperti di bidang pakan ternak dari sampah organik.
Bahkan memindahkan industrinya ke Indonesia, karena bahan baku sudah akan siap.
Penawaran Korea, lanjutnya, bukan hanya kerjasama larva BFS. Tetapi juga pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
Peletakan batu pertama direncanakan berlangsung pada tahun 2020 di Tangerang. Rusmayani berharap, pembangunan PLTSa di Makassar juga bisa dilaksanakan pada tahun yang sama.