Linisiar.ID – Gempa berkekuatan 5,5 Skala Richter melanda Mamasa, Sulawesi Barat, sekira pukul 01.35 WIB atau 02.35 Wita Selasa (6/11/2018) dini hari.
Berdasarkan informasi yang dilansir dari situs resmi Badan Meteorologi, Kilmatologi dan Geofisika (BMKG) gempa berpusat di darat 12 kilometer Tenggara Mamasa dengan kedalaman 10 kilometer.
Gempa yang berada di 2.93 Lintang Selatan (LS) dan 119.44 Bujur Timur (BT) ini dirasakan hingga Mamuju, Polewali dan Majene Provinsi Sulawesi Barat dan Sejumlah kabupaten/kota di Sulawesi Selatan seperti Toraja dan Palopo.
Sejumlah netizen di Makassar mengaku merasakan guncangan dini hari itu.
Sementara di Sulbar terjadi kepanikan luar biasa hingga para warga berhamburan keluar rumah dan mengungsi ke sejumlah wilayah yang dianggap bebas dari dampak gempa.
Seperti warga yang bermukim di desa Lambanan, Kecamatan Mamasa, mengungsi ke lapangan Mamasa menggunakan mobil pikup dan truk-truk. Desa ini disebut-sebut daerah paling dekat dari koordinat pusat gempa.
“Daerah Mama kencang sekali, ” kata salah satu warga dalam video amatir di facebook.
Sementara Bupati Mamasa Ramlan Badawi mengatakan gempa terjadi pada pukul 02.33 Wita dengan magnitudo 5.5.
“Karena itu saya sampaikan kepada semua warga, ini getaran sampai di Polewali, daerah Mamuju tetapi memang paling keras di Mamasa, ” kata Ramlan.
Dia pun mengimbau warganya untuk tidak panik, selalu waspada dan menjaga ketenangan. “Untuk menghidari hal-hal yang tidak diinginkan. Tetap berada di luar rumah atau mencari tempat aman untuk menghindari reruntuhan rumah atau dampak lain, ” ujarnya.
Selama beberapa hari, Mamasa memang selalu diguncang gempa dengan kekuatan yang bervariasi. Namun kali ini yang mencapai 5.5 SR.
Sebelumnya pihak BBMKG Wilayah IV Makassar menyebut lokasi episentrum dan kedalaman sumber gempa, penyebab gempa di Mamasa diperkirakan akibat aktivitas Sesar Saddang.
