Capaian Imunisasi 100%, tidak Ditemukan Kasus Polio di Sulsel

Bagikan

MAKASSAR, LINISIAR.ID – Capaian imunisasi di Sulawesi Selatan pada 2023 lalu, tertinggi secara nasional, karena mencapai persentase 100 persen. Sehingga wajar saja jika belum ada temuan kasus kumpu layu akibat virus polio di 24 kabupaten/kota di Sulsel. Dan untuk 2024 ini, Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel kembali menargetkan capaian imunisasi tetap 100 persen.

“Target kita 100 persen, baik imunisasi dasar lengkap (IDL), imunisasi batuta lengkap (IBL), imunisasi wajib untuk wanita usia subur terutama ibu hamil untuk mencegah kasus Tetanus Neonatorum/Tetanus Bayi Baru Lahir (T2+) dan imunisasi sekolah lengkap (ISL),” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, HM Ishaq Iskandar.


Menurutnya, banyak upaya yang dilakukan agar orang tua mau membawa anaknya untuk imunisasi yaitu penguatan sumber daya manusia melalui kegiatan pembinaan langsung maupun tidak langsung ke pengelola imunisasi mulai tingkat kabupaten/kota sampai Puskesmas.

Selain itu, Dinas Kesehatan Sulsel juga terus melakukan monitoring dan evaluasi, bahkan pendampingan langsung ke Puskesmas. Juga terus melakukan koordinasi dan komunikasi secara intens antara Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota.

“Juga melibatkan dan bekerja sama dengan tim penggerak PKK provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa/lurah. Bahkan dibeberapa kesempatan, melibatkan organissasi profesi yang terkait untuk advokasi pentingnya imunisasi. Dan juga memghimbau, serta memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya orang tua pentingnya imunisasi,” urai Ishaq.

Terkait munculnya kasus luar biasa (KLB) Polio di Pulau Jawa, Dinkes Sulsel akan segera melakukan sweeping atau razia alias imunisasi kejas untuk dilakukan imunisasi polio untuk bayi yang harus menerima imunisasi dasar lengkap.

Kabid Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulsel, Yusri Yunus menambahkan, selain melakukan razia, juga dilaksanakan surveilans lumpuh layu yang tepat pada anak-anak dengan gejala lumpul layu akut dan dilakukan pemeriksaan spesimen tinja di laboratorium rujukan nasional ( BBLK Surabaya), untuk memastikan polio atau bukan.

Ada pin target anak yang menjadi sasaran IDL khususnya polio di Sulsel, sebanyak 138.136 bayi. ” Jumalh tersebut hanya IDL, belum masuk IBL, ISL dan imunisasi lain untuk anak. Dan kami yakin semua bisa diimunisasi. Karena perlu kita tahu, Sulsel ini tiga tahun berturut-turut, capaian imunisasinya selalu 100 persen, dan tertinggi secara nasional,” pungkas Yusri. (**)