Linisiar.ID – Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto alias Danny Pomanto baru saja membesuk Bripda Yusrival yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar, pada Jumat (21/9/2018).
Polisi dari unit Jatanras Polrestabes Makassar ini dirawat karena mendapat luka sabetan di bagian leher kiri dan lengannya akibat diserang begal sadis, Kemal (25). Sementara Kemal ditembak hingga meregang nyawa Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Jalan Nikel Raya Makassar, sekira pukul 04.45 Wita, Jumat pagi.
Danny mengaku sangat menyayangkan masih maraknya kejahatan dengan kekerasan di Kota Makassar, terutama kejahatan dengan kekerasan, seperti begal.
Padahal kata Danny, lapangan pekerjaan yang selama ini ditengarai menjadi salah satu faktor penyebab utama kejahatan itu malah banyak dibuka.
“Saya kira bisa dilihat dari statistik, pengangguran di kota Makassar menurun, walaupun urbanisasi meningkat, ” kata Danny walau diakuinya menurunkan pengangguran urbanisasi yang meningkat tidak mudah.
Dia mengatakan sudah banyak lapangan pekerjaan terbuka di Makassar dan persyaratan untuk bergabung tidak mesti memiliki ijazah. Danny mencontohkan, petugas drainase.
“Lihat petugas kebersihan, bisa lihat laskar pajak, sebenarnya kalau mereka mau, pekerjaan di Makassar ini banyak, termasuk bagaimana mengintegrasikan kaki lima yang sedang kita lakukan. Itu tidak lain adalah memperkuat posisi job atau pekerjaan di masyarakat,” terangnya.
Selain itu, pihak keluarga demi keluarga mesti memegang peranan penting agar sanak saudaranya tidak terlibat kejahatan.
“Saya pastikan dia punya keluarga. Dan di RT RW itu menjadi kunci daripada pencegahan kejadian-kejadian seperti ini,” pungkasnya.
Di rumah sakit, Danny yang dikawal Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Irwan Anwar sempat berkomunikasi dengan Bripda Yusrival
Irwan menjelaskan ke Danny terkait kronologi anggotanya disabet begal yang kini telah ditembak mati. “Dia (Kemal) eksekutor utama pembegalan,” terang Irwan kepada Danny.
Danny juga menyampaikan dukungannya kepada kepolisian yang membela masyarakat dari aksi begal. Apalagi pelaku merupakan residivis yang sadis saat beraksi. “Ini kan luar biasa, polisi saja dikasi begitu (dilukai) apalagi masyarakat,” ujar Danny.