MAKASSAR, Linisiar.ID – Jenasah Anthonius Gunawan Agung, seorang petugas Air Traffic Controller (ATC) Menara Bandara Mutiara Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah yang tewas saat terjadi gempa bumi sudah berada di kediamannya, di Jalan Onta Baru Nomor 45, Kelurahan Mamasang, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar.
Tangis keluarga pun pecah seketika saat jenazah Agung, sapaan akrab Anthonius Gunawan Agung dibawa masuk ke dalam ruang tamu untuk disemayamkan.
“Agung, kenapa kamu pergi nak. Seharusnya Oma lebih dulu daripada kamu,” isak Adriani Tolla meratapi kepergian cucunya.
Salah satu paman almarhum, Syambas (58) mengatakan bahwa keponakannya itu sangat baik dan ramah kepada semua orang.
“Memang dia sosialnya sangat bagus, teman-temannya dulu sering ke sini belajar bersama,” ujar Syambas.
“Intinya, anak muda gaul jaman sekarang lah, sangat baik pokoknya,” ujarnya lagi.
Akun facebook bernama Birgaldo Sinaga, menuliskan kisah Agung bagaimana ia meninggal saat gempa berkekuatan 7,4 skala richter (SR) terjadi saat dirinya sedang memandu pesawat untuk take off. berikut kisahnya:
Patriot Bangsa Anthonius Gunawan Agung
“Pilot Batik Air ID 6231.. Allowed to take off.. Copy”, ucap Anthonius Gunawan Agung dari menara ATC Bandara Mutiara Al Jufri, Palu.
“Copy. Crew attendant.. Air flight ready to take off”, ucap pilot Capt. Ricosetta Mafella dari ruang kemudi.
Pesawat Batik Air itu mulai bergerak perlahan lalu melaju semakin kencang.
Brrakkk… Bummmm.. Brakkk… Bummm…
Tetiba gempa berkekuatan 7.4 skala richter (sebelumnya disebut 7.7 SR) mengguncang Palu. Bandara Mutiara Al Jufri ikut terguncang. Puluhan orang berteriak ketakutan sambil menyelamatkan diri keluar dari dalam gedung bandara.
Petugas menara kontrol bandara, Anthonius Gunawan Agung juga merasakan getaran gempa yang mengguncang menara air traffic controller.
Agung dalam posisi bertugas memandu pilot Batik Air untuk lepas landas dari landasan. Saat itu jam menunjukkan pukul 17.55 Wita.
Saat gempa terjadi, pesawat masih bergerak kencang di landasan terbang . Pesawat belum terbang penuh. Roda pesawat masih tampak di badan pesawat. Belum menutup.
“Sementara di bawah menara, banyak teman-teman Agung berteriak ada gempa. Mereka berteriak meminta Agung agar turun dari menara. Agung tidak bergeming meski goncangan tempat duduknya semakin keras.” cerita Birgaldo Sinaga di akun facenbooknya, Sabtu (29/9/2018).
Ia kukuh bersikap tenang memandu pilot Batik Air. Tugas harus dituntaskannya. Memastikan roda pesawat Batik Air masuk dalam badan pesawat.
“Safe flight Batik Air..Take care”, ucap Agung menutup komunikasinya dengan Pilot Batik Air yang sudah posisi aman mengudara.
Malang tak dapat ditolak mujur tak dapat diraih.
Brakk.. Brummm…
Menara ATC roboh. Agung terlambat menyelamatkan diri. Ia tewas dalam tugas mulia untuk memastikan semua penumpang dan pilot benar2 sudah mengudara dengan aman.
Anthonius Gunawan Agung menjadi patriot yang sungguh2 mengemban tugas sepenuh tanggung jawab meski harus kehilangan nyawanya sendiri.
Kami menaruh hormat dan bangga padamu kawan..
Selamat jalan Pahlawan.. kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa menerima arwahmu dalam damai dan tenang.
Salam hormat
Birgaldo Sinaga
simak video detik-detik terjadinya gempa dan tsunami Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, berikut ini: