MAKASSAR, Linisiar.id – Tahapan seleksi pejabat pratama Sekertaris Kota (Sekkot) Makassar berlanjut. Kali ini enam pejabat eselon II yang lolos seleksi administrasi mengikuti assesment di Kampus Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar, Jalan Mapala, Sabtu (15/12).
Enam calon Sekertaris Kota (Sekkot) Makassar yang lulus seleksi administrasi tersebut yakni, Muh Ansar, Andi Bukti Djufri, Abd Rahman Bando, Mukhtar Tahir, Rusmayani Madjid dan Andi Muh Yasir.
Mereka diassesment oleh Tim Assesment Center UNM Fakultas Psikologi yang diketui oleh Dekan Fakultas Psikologi, Prof Dr Muhammad Jufri,
Salah satu calon Sekkot, Andi Bukti Djufri mengatakan, dirinya bersama lima calon lain mengikuti assesment dengan materi berkaitan dengan psikotes dan Forum Grub Discussion (FGD) bersama tim asesor UNM.
“Tadi itu (Assesment) kita soal psikotes dam FGD. Agendanya mulai pukul 08.00 sampai 15.30,” ujarnya.
Calon sekkot lainnya, Abd Rahman Bando mengatakan, model assesment yang dilakukan ada beberapa item, namun secara keseluruh asesment yang dilakukan fokus pada tes psikologi.
“Ada banyak model assesmentnya, misalnya ada yang jawab soal pilihan, ada kecepatan menghitung, uji konsentrasi, sampai diskusi kelompok sesama peserta seleksi (FGD),” beber Rahman.
Rahman berharap agar proses seleksi ini berjalan lancar dan tidak ada hambatan apapun setiap tahapan seleksi lelang sekkot ini.
“Semoga berjalan lancar hingga selesai semua tahapan proses seleksi sekkot kota makassar,” harapnya.
Diketahui, tahapan seleksi berlangsung hingga besok, selanjutnya pada 17 Desember akan ada penulisan gagasan. 20 Desember tahapan presentasi dan wawancara, dan 21 Desember diumumkan tiga terbaik.
Pada seleksi lelang sekkot ini, ada lima panitia seleksi yang terlibat, yaitu Staf Ahli Bidang Budaya Kerja Kementrian PAN-RB, Teguh Widjinarko selaku ketua pansel. Penjabat Sekrataris Provinsi Sulawesi Selatan, Ashari F Radjamilo selaku wakil ketua.
Serta tiga orang akademisi, yaitu guru besar Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Prof Aminuddin Ilmar. Guru besar Fakultas Ilmu Pemerintahan Universitas Hasanuddin, Prof Juanda Nawawi. Dan, Prof Ismail Muhammad mantan Ketua STIA LAN. (*)