MAKASSAR, Linisiar.id – Lensa Demokrasi bersama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sulsel menggelar diskusi publik dengan menghadirkan calon anggota legislatif (Caleg) muda, di Kafe Press Corner, Jalan Pengayoman Makassar, Selasa (22/1/2019) malam
Mengusung tema “Menguji Kompetensi dan Kualitas Caleg Muda” diskusi menghadirkan Caleg PSI DPRD Makassar, Affandi Ibrahim, Caleg PKB DPRD Makassar A. Rifki Nur Muhktar, Imam Fauzan AU caleg PPP DPRD Sulsel, serta Caleg Partai Berkarya Kota Makassar, Ahmad Dimas Parawansa.
Mengawali pemaparannya Dimas Parawansa menjelaskan pilihannya untuk maju sebagai caleg dengan usia 28 tahun didorong karena tekad ingin memperjuangan masyarakat. Selain berniat meneruskan faktor sejarah keluarganya yang telah mala melintang di dunia politik.
“Meski banyak yang meragukan, bagi saya itu adalah tantangan. Saya hanya berjuang saja, saya mau berproses apapun hasilnya saya serahkan kepada yang di atas,” ujar Andi Dimas.
Sementara Imam Fauzan AU yang bertarung di Dapil Makassar A untuk DPRD Sulsel mengatakan, sebagai caleg muda berusia 22 tahun, dirinya kerap mendengar pertanyaan-pertanyaan yang meragukan dari masyarakat tentang pengalaman dan pemahaman atas tugas anggota DPRD.
“Saya pikir setiap anak muda punya pengalaman. Kita bicara pengalaman, karena pengalaman yang kita jual ke masyarakat. Sebab kita tidak bicara pengalaman sebagai anggota dewan karena kita caleg pendatang baru,” ujar Imam Fauzan.
Sebagai Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Singapura, Fauzan mengaku dengan pengalaman tersebut dirinya bisa mengemban amanah rakyat. Apalagi Ia memilih bertarung di luar dari latar belakang sosiologisnya.
“Hampir setiap caleg muda punya potensi yang sama, tentu dengan masing-masing konsep yang tidak ingin diketahui. Soal terpilih atau tidak, itu tergantung rezeki kita masing-masing dan izin dari yang di atas. Saya kira rezeki setiap orang tidak akan tertukar,” tandas Imam Fauzan.
Sementara Affandi Ibrahim mengatakan sebagai caleg muda, dirinya optimis bisa bersaing dengan caleg senior untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat sesuai dengan program politik PSI.
Adapun A. Rifki Nur Mukhtar, mengaku menjadi caleg DPRD Kota Makassar karena berbekal pengalaman pernah mengenyam proses pada berbagai organisasi sejak di bangku SMA hingga lulus sebagai mahasiswa Universitas Hasanuddin.
“Saya punya pengalaman organisasi, salah satunya di organisasi di Garda Tipikor Unhas. Dengan pengalaman ini menjadi modal bagi saya menjadi caleg DPRD Makassar,” tutur A. Rifki.
Diskusi Publik Lensa Demokrasi juga menghadirkan narasumber pembanding yaitu Akademisi Uin Alauddin Makassar, Dr. Firdaus Muhammad dan Akademisi UNM Dr. Yasdin Yasir.