MAKASSAR, Linisiar.id – Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan, Uslimin, mengatakan bahwa sampai sekarang belum ada yang terdeteksi warga negara asing (WNA) masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT).
“Hal itu disampaikan Komisioner KPU Pusat saat acara sosialisasi Pemilu 2019 di Papua, tetapi kami tidak langsung percaya dan sementara dicek,” ujarnya dalam diskusi bertajuk “Mewujudkan Pemilu Damai yang Berintegritas di Sulsel”, di Warkop Soqta, Makassar, Selasa (5/3).
Dalam acara yang diadakan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) bekerjasama dengan Lensa Demokrasi itu, Uslimin memastikan seluruh KPUD tingkat kabupaten/kota telah diinstruksikan untuk mengecek keberadaan WNA di DPT, dan belum ada laporan.
Uslimin juga menyampaikan, DPT untuk Sulsel pada pemutakhiran di Februari lalu, tercatat 6.159.375 ditambah dengan daftar pemilih tetap tambahan (DPTb) sebanyak 258 orang.
“Semoga sudah tidak ada perubahan lagi,” katanya.
Pembicara lainnya, Ketua Bawaslu Makassar Nursari, menjelaskan salah satu tugas utamanya adalah menjaga netralitas Aparatur Sipil Negara, TNI, Polri.
Kendati demikian, ia mengajak kepada masyarakat untuk ikut mengawasi jalannya pesta demokrasi, dan memastikan bahwa Bawaslu itu bekerja berdasarkan undang-undang dan tidak ingin terpengaruh dengan opini publik.
Adapun Guru Besar Universitas Bosowa 45, Profesor Marwan Mas, mengingatkan kepada penyelenggaran Pemilu, netral itu bukan berarti berdiri di tengah.
“Netral bagi penyelenggara adalah melaksanakan regulasi dan ketentuan sebagaimana mestinya. Selain netral, penyelenggara juga harus independen dan profesional,” tuturnya.
Wakil Direktur Direktoral Objek Vital Polda Sulsel, AKBP Sutrisno HR, pembicara lainnya dalam dialog itu, menyatakan tanggungjawab penyelenggaraan Pemilu tidak bisa semuanya dibebankan kepada kepolisian, tetapi harus mampu bersinergi dengan seluruh pihak.
Moderator dan pembanding dalam dialog itu, yakni dua jurnalis senior Sulsel, Yackin Ahmad dan Hamzah Kamal.