PALOPO, Linisiar.id – Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Tadulako (Untad), Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar Touring Sahabat pada 13-21 Januari 2021.
Mereka menggelar silaturahmi sekaligus studi banding yang mencakup wilayah Provinsi Sulsel, Sulbar, dan Sulteng.
Pekan ini, mereka berkunjung ke Kota Palopo, Sulsel. Kegiatan ini merupakan agenda awal tahun PMII Untad untuk mengunjungi beberapa kota yang masih menyimpan cerita-cerita kebudayaan.
Kedatangan pengurus PMII Untad Palu tersebut disambut hangat pengurus PC PMII Kota Palopo.
Selain berdiskusi, PMII Palopo sebagai tuan rumah juga mengajak pengurus PMII Untad mengunjungi masjid bersejarah di Kota Palopo.
Masjid dimaksud adalah Masjid Jami Tua Palopo yang letaknya di Jalan Andi Djemma, Kelurahan Batu Pasi.
Menurut catatan sejarah, Masjid Jami ini merupakan peninggalan Kerajaan Luwu yang lokasinya di tengah Kota Palopo.
Masjid ini didirikan oleh Raja Luwu Datu Payung Luwu ke-16, Pati Pasaung Toampanangi Sultan Abdullah Matinroe pada tahun 1604.
Masjid ini memiliki luas 15 meter persegi dan bentuk bangunannya menyerupai Masjid Demak.
Salah satu keunikan masjid ini adalah pada tiang tengahnya terbuat dari tanaman yang disebut Cinga’ Duri (sebutan warga Palopo). Tumbuhan yang menyerupai semak.
Keunikan lainnya, dinding tembok menggunakan bahan campuran dari putih telur sebagai pengganti semen, kapur, dan batu cadas.
“Sebagian masyarakat percaya bahwa orang yang datang ke Kota Palopo, belum dikatakan resmi menginjakkan kaki di kota ini jika belum menyentuh tiang utama Masjid Jami Tua Palopo yang terbuat dari pohon Cinga’ Duri,” kata seorang pengurus masjid, Abdullatif Almasdati, akhir pekan ini.
“Begitu juga dengan dinding masjid dari batu cadas yang dibuat dari campuran putih telur sebagai semennya,” tutup Abdullatif Almasdati. (*)
