Keberadaan Anjal dan Gepeng akan Dipantau Dinsos Makassar Melalui CCTV

Bagikan

MAKASSAR, Linisiar.id – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar, akan memberdayakan kamera perekam atau closed-circuit television (CCTV) Makassar yang ada di War Room Pemkot Makassar dalam menindaklanjuti adanya anak jalanan (anjal) serta gelandangan dan pengemis (gepeng)

Kepala Dinsos Kota Makassar, Akhmad Namsum mengatakan, mengatasi maraknya anjal dan gepeng di Makassar perlu dikerjasamakan dengan lintas sektor.

Dinsos, kata dia, tidak akan bisa berjalan sendiri tanpa bantuan lembaga atau SKPD lain di Pemkot Makassar.

“Kalau hanya dinsos sendiri, tentu agak berat. Tapi kami akan komunikasi dengan banyak elemen. Khususnya dengan SKPD lain di lingkungan pemkot,” kata Akhmad Namsum yang ditemui di kantornya, kemarin (9/5/19)

Salah satu yang bakal digandeng Dinsos Makassar dalam penanganan anjal-geoeng, adalah pemanfaatan CCTV di War Room Kota Makassar. CCTV yang terpasang di seluruh

objek vital Kota Makasaar, diharapkan mampu memberikan informasi kepada dinsos terkait keberadaan gepeng dan anjal.

Tidak hanya itu, lanjut dia, pihaknya akan bekerjasama dengan diskominfo untuk pemberdayaan pengoperasian layanan Nomor Tunggal Panggilan Darurat (NTPD) 112.

Kata Akhmad Namsum, bagi masyarakat yang ingin melaporkan keberadaan anjal-gepeng, bisa menghubungi nomor tersebut untuk ditindaklanjuti.

“Bagi warga yang ingin melaporkan keberadaan gepeng dan anjal yang mengganggu, dapat melaporkan dipanggilan masuk ke NTPD 112 dan segera akan tindaki lanjuti di lapangan,” tambah dia.

Dia melanjutkan, dinsos melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) Saribattang rutin melalukan razia di lapangan. Dibantu tim terpadu yang sudah dibentuk yang terdiri dari aparat kepolisian hingga Satpol-PP.

Selama ini dia mengungkapkan, anjal dan gepeng yang ada bukanlah berasalah dari Kota Makassar. Tapi berada si luar wilayah Kota Makassar. Dia pun mengimbau, agar masyarakat bekerjasama dengan pemerintah dalam mengatasi permasalahan ini.

Salah satu caranya, dengan tidak memberikan sumbangan kepada para anjal-gepeng yang ada. Sebab, jika cara ini terus dilakukan maka akan memberi ruang kepada mereka untuk terus berdatangan masuk ke Kota Makassar memadati simpang jalan.

“Bukannya kita tidak iba, tapi jangan diberikan pendidikan yang tidak baik. Karena kalau diberikan satu orang hari ini, kemungkinan besar besok akan bertambah. Makanya

salurkan sumbangan dan bantuan ke lembaga resmi, semisal panti asuhan, masjid dan lembaga lain atau badan amil zakat sehingga pemanfaatnya mengarah ke porsi yang benar,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *